RAHASIA DIBALIK PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW
Ketika orang-orang mendengar
bawah Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak istri semasa hidupnya, banyaklah
timbul suara-suara yang sumbang kearah Nabi Muhammad SAW.
Padahal, kalau mereka mau
menelaah lebih dalam untuk mengetahui apa rahasia dibalik perkawinan Nabi
Muhammad SAW,
Niscaya mereka akan mengerti dan memaklumi adanya bahkan akan
memuji kepintaran strategi dari Nabi besar Muhammad SAW, yaitu : “political and
social motives”.
Perkawinan pertamanya dengan
Khadijah dilakukan ketika dia berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun.
Selama hampir 25 tahun, Nabi SAW hanya beristrikan Khadijah, sampai Khadijah
meninggal dunia diumur 65 tahun (semoga Allah memberkahinya).
Hanya setelah Nabi SAW berumur
lebih dair 50 tahun, barulah nabi SAW mulai menikah lagi. Dengan demikian
jelaslah bahwa jika memang Nabi SAW hanya mencari kesenangan semata, tentulah
tidak perlu beliau menunggu sampai berusia lebih dari 50 tahun, baru menikah
lagi. Tapi Nabi Muhammad SAW tetap mencintai Khadijah selamaa 25 tahun, sampai
Khadijah meninggal dunia di usia 65 tahun.
Perkawinannya selanjutnya
mempunyai banyak motive. Beberapa perkawinan adalah dengan tujuan membantu
wanita yang suaminya baru saja terbunuh didalam membela Islam. Yang lain adalah
demi menambah dan mempererat hubungan dengan salah satu pendukung fanatik
Islam, Abu Bakar (semoga Allah memberkahinya) .
Ada juga dalam upaya membangun
hubungan yang baik dengan suku-suku lain yang semula berniat memerangi Islam.
Sehingga ketika Nabi SAW mengawininya, maka perang pun terhindarkan dan darah
pun tak jadi tumpah.
Setidaknya, ada Professor
Non-Muslim yang berkesempatan mempelajari secara langsung mengenai sejarah dan
kehidupan Nabi Muhammad SAW berkesimpulan yang berbeda dengan kesimpulan kaum
non-muslim lainnya.
John L. Esposito, Professor
Religion and Director of Center for International Studies at the College of the
holly cross, mengatakan bahwa hampir keseluruhan perkawinan Nabi Muhammad SAW
adalah mempunyai misi sosial dan politik (political and social motives) (Islam
The straight Path, Oxford University Press, 1988).
Salah seorang non-muslim lainnya,
Caesar E. Farah menulis sebagai berikut: “In the prime of his youth and adult
years Muhammad remained thoroughly devoted to Khadijah and would have none
other for consort”.
Caesar Farah pun berkesimpulan
bahwa perkawinan Nabi Muhammad SAW lebih karena alasan politis dan alasan
menyelamatkan para janda yang suaminya meninggal dalam perang membela Islam.
Sehingga memang jika melihat lagi
ke sejarah, maka dapatlah diketahui apa alasan sebenarnya perkawinan Nabi
Muhammad SAW.
Berikut ini kita tampilkan
nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW beserta sekilas penjelasannya:
1. KHADIJAH
Nabi mengawini Khadijah ketika
Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun.
Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami
pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq
Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi
janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun
diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun
621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke
Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah
sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
2. SAWDA BINT ZAM’A
Suami pertamanya adalah Al Sakran
Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari
Ethiophia. Umur Sawda Bin Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang
mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. AISHA SIDDIQA
Seorang perempuan bernama Kholeah
Bin Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Abu Bakar,
dengan tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Abu Bakar. Waktu itu
Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat
itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan
perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk
mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad SAW
bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemudian mengawininya.
Dan bapaknya Aishah, Abu Bakar pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah
Nabi SAW meninggal.
4. HAFSAH BINT U’MAR
Hafsah adalah putri dari Umar,
khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah.
Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin
lagi. Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini
Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak
mau menikahi anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan
menikah, demikian juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri
Nabi SAW yaitu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini
membuat Usman dan Umar gembira.
5. ZAINAB BINT KHUZAYMA
Suaminya meninggal pada perang
UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua
ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu
pada tahun 625 A.D.
6. SALAMA BINT UMAYYA
Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7. ZAYNAB BINT JAHSH
Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas tidak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).
Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas tidak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).
8. JUAYRIYA BINT AL-HARITH
Suami pertamanya adalah Masafeah
Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al
Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang
Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq) . Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan
memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang
Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk
memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya,
dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
9. SAFIYYA BINT HUYAYY
Dia adalah dari kelompok Jahudi
Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi
SAW. Cerita nya cukup menarik, Mau tau Ceritanya??..... Jangan penasaran yaa..
nah biar nyambung selesaiin dulu ceritanya lalu Colok yg <<<INI >>>
nah biar nyambung selesaiin dulu ceritanya lalu Colok yg <<<INI >>>
10. UMMU HABIBA BINT SUFYAN
Suami pertamanya adalah Aubed
Allah Jahish. Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggal
di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia
sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan
tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
11. MAYMUNA BINT AL-HARITH
Dia masih berumur 36 tahun ketika
menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah
Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia
datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya.
Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi
SAW.
12. MARIA AL-QABTIYYA
Dia awalnya adalah orang yang
membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja
Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim
akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW
meninggal dunia, dan akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu
itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan
di Al-Baqi.
Kalau sudah tahu begini dan kalau
memang dikatakan mau mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, kira-kira masih minat
dan berani nggak, ya kaum Adam untuk ber-istri lebih dari 1 ?
Sumber:
* anwary-islam. com
*
http://donnya.wordpress.com/2006/10/09/rahasia- dibalik-perkawin
an-nabi-muhammad -saw/
<< Beranda